Main futsal
Saat main futsal bareng temen-temen pasti ada aja salah satu temen yang dari awal sampai akhir gamau diganti, maunya di lapangan terus. Aku kesel gitu, soalnya kita bayar sewa lapangan bagi rata tapi dia mainnya paling lama. Anehnya, teman-temanku pada gamau protes, pas giliran kuprotes, dia jawab, ‘maaf mas saya wasit’.
Adalagi tingkah temen yang kalau main futsal salah kostum, pakai baju basket, celana lari, sepatu lari, pake acara dikejar lagi. Itukan gak masuk sama sekali, emang kalian pernah liat ada klub pantai gading lawan klub vietnam dalam kualifikasi liga arab, biar masuk timnas korea utara? Gak pernah kan.
Aku paling gak suka main futsal kalau ada temen yang bawa pacarnya saat main futsal. Gak suka aku ngeliatnya. Karena aku perhatiin, kalau ada temen yang bawa pacarnya, temen kita ini mainnya jadi lebay. Biasanya yang kalau ngegolin selebrasi cuma ngelempar senyum doang, sekarang ngegolin sambil ngelempar tanggungjawab.
Enggak hanya cowonya, cewenya juga. Ngeselin! Setiap cowonya masuk ke dalam lapangan dia teriak-teriak gak jelas. Masuk kedalam lapangan doang lho, lapangan nih, ada orang masuk ke dalamnya, udah gitu doang dia teriak-teriak, sepele. Bukannya dilarang, tapi kalau cuman masuk ke dalam yah gak perlulah teriak-teriak, kecuali keluar di dalam, baru.
Sekarang umurku 21 tahun, semakin aku lama hidup semakin aku gak bisa main futsal lama-lama. Kadang aku iri sama temen-temen yang masih pada kuat main satu jam penuh, ‘Fak!’ kataku dalam hati. Bisa-bisanya aku menua sendiri yang lain tidak.
Emang paling enak main futsal sama orang yang gak dikenal istilahnya sparing, kita jadi segan kalau datang terlambat. Karena kebiasaan kita kalau sesama temen janjian nih pasti melakukan hal yang semena-mena, datangnya telat, nungguin yang lain, persiapan kostum, pemanasan, waktunya habis buat gitu doang. Begitu tuh kalau main futsal sama temen sendiri, main futsalnya kaya… gak main.
Aku sekarang main futsal udah gabisa main lama-lama, main bentar udah kecapean. Kalau dipaksain main futsal yang ada malah nafas jadi sesak, kaki kesemutan, gampang dehidrasi kadang bingung nih, ini main futsal apa gejala tipes.
Budaya dikita, ketika lawan tim lain, ada yang namanya taruhan. Taruhan dalam bermain futsal itu dibagi tiga, full, setengah, atau miring. Full itu kondisi dimana tim yang kalah menggung biaya sewa lapangan. Setengah, gak perduli tim yang menang atau kalah sama-sama bayar 50%. Miring itu adalah kondisi dimana salah satu tim masuk kelapangan futsal bukannya main malah bangun candi.
Diantara banyak teman yang diajak main futsal pasti ada satu pemain yang sekaligus merangkap jadi pelatih. Maksudku, kalau mau jadi pemain yha main, kalau mau jadi pelatih yaudah jadi pelatih, jangan diambil dua-duanya. Karena gak ada pekerjaan yang bisa dilakukan sekaligus, contoh nya pekerjaan DPR. Kalau mau jadi DPR yaudah jadi DPR aja, aku gak pernah liat ada yang jadi DPR sekaligus jadi perwakilan rakyat. Gak pernah.
Sesekali ngasih pesan moral gak papa kaliya, mau ngasih give away takut jadi riya, masa sedekah bilang-bilang.