Hari Kartini

Selamat hari kartini untuk seluruh perempuan yang ada di Indonesia.

Mari kita mengingat kembali sejarah dari Raden Adjeng Kartini atau lebih tepatnya disebut dengan Raden Ayu Kartini. Beliau adalah seorang tokoh pahlawan indonesia yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Lahir pada tahun 1879 lalu meninggal pada tahun 1904 di kabupaten Rembang. Hidup 25 tahun memperjuangkan emansipasi wanita. Semoga apa yang beliau cita-citakan bisa kita jaga sampai hari ini. Aamiin.

Ngomongin soal kartini Berarti kita ngomongin soal adidaya perempuan.

Jaman yang semakin dewasa ini kita susah banget menemukan sosok kartini pada perempuan-perempuan sekarang. Padahal, perempuan sekarang bisa jadi seperti kartini dengan lebih mudah kalau dia mau. Dulu kartini kita harus melakukan serangkaian tahap untuk melancarkan perlawanannnya, mulai dari menulis surat, mengirimkan surat tersebut, dan sebagainya. Sekarang dengan menggunakan handphone dan media sosial aja udah bisa. Sayangnya perempuan di indonesia yang mau seperti itu hanya sedikit. Mereka lebih peduli berita Brandon salim yang anunya gatal ketika berkeringat daripada mengikuti jejak R.A Kartini.

Kartini jaman dulu mengirim pesan melalui surat tentang keresahan-keresahan nya agar derajat perempuan-perempuan indonesia bisa naik. Perempuan Jaman sekarang, ngirim pesan di media sosial agar followernya yang naik. Fallback aku dong kakak. Fallback aku dong kakak. Jijik tau gak!

Kartini dulu harus bersusah payah hanya untuk bersekolah tinggi, perempuan jaman sekarang gamau sekolah kalo roknya yang gak tinggi.

Perempuan dulu melalui kartini kita kenal dengan slogan “Habis gelap terbitlah terang” kalau perempuan sekarang beda lagi “Pergi gelap pulangnya terang.” Kalian mau ngapain? Ngeronda rumah suami orang?

Perempuan dulu bangga banget ada dirumah makanya pada jago masak, perempuan sekarang bangganya kalo main ke club malam. Kalo memang pengen banget ke club malam boleh aja tapi tetap harus di rumah, lampunya pake senter ronda di goyang-goyangin musiknya biar ga berisik pake mulut sendiri jeb ajeb ajeb ajeb, pesen minum, minumnya teh manis sisri gula batu. Bisa kan.

Kartini dulu merasa resah jika martabat perempuan indonesia dipermainkan kalo permpuan sekarang akan merasa resah kalo pensil alisnya lupa, “Aku taruh mana ya?”

 Kepada Ibu kita Kartini, kami mohon maaf.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s