Terimakasih telah menyelesaikannya hari ini.

Sebelumnya aku ingin berterimakasih kepada kamu yang tetap gigih berjuang hidup menyelesaikan hari ini, aku tau hal itu pasti berat tapi waktu terus berdetak dan detik yang terlewati takkan terulang.

Kamu hebat, atas apa yang terjadi hari ini. Kamu masih kuat dan tidak menyerah, kita sama-sama tau tak ada yang mudah dari sebuah masalah.

Hingga kau menatap tulisan kata demi kata yang tertera di depanmu, aku hanya mencoba ingin menyemangatimu, mengangkat sedikit bulir dari gunung masalah yang kau gendong di pundakmu. Yang terkadang, kita tau puncak masalahnya namun tak kuat mendaki menyelesaikannya, ujiannya begitu terasa sulit seperti cairan alkohol yang disiram di atas luka bernanah, begitu pedih; begitu terasa.

Silahkan berteriak jikalau kau terlalu dalam memendam, silahkan berbicara ketika kau merasa membisu hanya menimbulkan pilu, silahkan menangis tatkala kau merasa pipimu merasa panas karena kerasnya tamparan dunia.

Kupersembahkan tanganku yang tak sempurna dengan bahu yang siap kau hinggapi, mari bergandengan tangan saat kau merasa kehilangan arah, jangan merasa sendiri! Tanpa kau duga, kau telah berprasangka jahat kepada dunia kalau kau hanya sendirian saja timbul di dunia, lihat sekelilingmu! Sekumpulan teman dan sahabat yang menanyai kabarmu hari ini, keluarga yang diam-diam mengucapkan doa munajab kebahagiaanmu dalam sujud diantara bulan yang merangkak turun.

Katakan pada mereka kesusahanmu, katakan “bantu aku” dengan kalimat yang paling serius, kamu harus percaya kepadaku bahwa kalimat itu adalah kalimat yang mereka tunggu. Memaksamu berbicara bukanlah pilihan bijak, kau akan berkelit menatap dunia palsu semata. Beberapa detik mungkin kau merasa bahwa kau mampu hidup dalam kesendirian, di sisi lain tak ada yang lebih menyedihkan dari sebuah kesepian.