Doa utuh Nadia kepada tuhan yang dia ceritakan kepadaku.
Saya bertemu diri nya di sebuah majelis, menghadiri kajian di tempat ibadah rumah pemilik sang zat agung bernama Tuhan. Saya melihat nya dari kejauhan, samar-samar lewat mata rabun saya melihat dia mengenakan peci hitam dan baju putih masuk ke dalam masjid dan saya tundukkan kepala saya. Saya selalu yakin setiap perempuan yang menundukkan kepalanya suatu saat nanti akan diangkat oleh pangeran yang akan menjadi imam pemimpin saya saat sholat.
Itulah pertama kalinya kami bertemu, sayang… hanya saya saja yang mengenalnya, dia mungkin tidak tau siapa saya. Tapi tidak apa, walau begitu kamu tetaplah nama yang saya sebut di sepertiga malam.
Tuhan saya berdoa semoga saya mencintanya karena engkau, saya takut bahwa cintaku ini hanya bualan saiton belaka. Beberapa kali, saya coba untuk tidak memikirkan masalah ini tapi ternyata sulit sekali.
Saya hanya akan mencintai dirinya dalam diam, prihal menjadi jodoh atau tidak saya serahkan kepada yang diatas, beliaulah hak dari segala hak.
Saya telah menyukainya dari pertama kali bertemu, pandangan yang tak sengaja berhenti ke arahnya. Saya yakin dia adalah pria baik-baik yang mampu menuntun saya menuju syurga.
Jika kau bertanya bagaimana dia tau bahwa aku mencintainya, jawabannya mudah. Sebenarnya kami telah berkomunikasi, berkomunikasi lewat doa dan tuhan sebagai perantara nya.
5/4/2019
.
.
Galton bar
(n) Suatu alat untuk menentukan perbedaan yang masih dapat dilihat bagi jarak visualAvoidant
(n) Perilaku menghindari kelekatan dengan oranglain.Galton bar dianalogikan sebagai keyakinan Nadia yang terlihat untuk bisa bersama pria yang membuat dia jatuh cinta namun karena teguhnya iman, membuat Nadia menjadi Avoidant.
Kisah ini bercerita tentang Nadia yang memendam rasa dengan seorang pria dambaan nya, jatuh cinta dalam diam yakin tuhan akan mempertemukan.