Tentang hati yang sedang temaram

Dalam sunyi yang menyapa hanya hadirmu yang kuharapkan.

Lambat laun bak air sungai yang bergelombang ringan di lajurnya, rasa yang kemudian menjadi ancaman kembali menyala, dalam kegelapan dia semakin terang.

Perjalanan bersama garis waktu dengan janji yang memudar memutar kembali ingatan, perasaan, harapan, tentang kita dimasa tua untuk menua bersama. Bersamaku itu adalah hal yang paling serius coba kujadikan kenyataan tapi kenapa di pihakmu kau menganggapnya sebuah becandaan konyol berujung lelucon yang lucu.
Tentang kau yang sembunyi-sembunyi menutupi sesuatu, berharap aku tidak mengetahui bahwa kau diam-diam bertemu dengan oranglain. Aku merasa orang paling bodoh sedunia, mempertahankanmu yang jelas-jelas telah berubah menjadi samar-samar.

Entah kau anggap apa aku kali ini, berkelit dengan berbagai macam alasan, menggenangkan air di pelupuk mata memerahkan warna yang perihnya justru berada di dasar hati.

Aku menerka, jangan-jangan hanya aku saja yang menjatuhkan hatiku, hanya aku saja yang rela berkorban, hanya aku saja yang ingin kita menua bersama. Untukmu tidak, lantas untuk siapa keberadaanku kemarin?

Tapi jangan risau, bahkan saatnya kau meninggalkanku, hadirmu akan selalu berada di tempat paling nyaman di ingatanku, memori tentangmu akan menjadi yang paling indah.


Setiap hari Rabu 22.00 WIB

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s