Pengen gitu gue berubah. Kuliah yang bener, ngerjain tugas, gak pernah tipsen, tapi rasanya susah sekali.

Pernah gitu setelah semester selesai ngeliat IP kecil terbesit dalam hati semester depan harus lebih giat lagi, duduk harus di depan, banyak bertanya, nyatanya gue tetap duduk di belakang, masih males ngerjain tugas, udah duduk di belakang kerjaan main game mulu, sering telat lagi, kebiasaan tipsen gak ada kurang-kurangnya.

Gimana sih cara biar gue bisa berubah gitu? Iri kadang ngeliat orang yang bisa maju ke depan, ngejawab ketika ditanya dosen, pas ujian gue-lh orang yang dimintai jawaban enggak gue mulu yang minta jawaban orang lain.

Kadang gue mikir gitu, apa gue berhenti kuliah dan mulai cari kerja aja ya, kasian orangtua gue disangka mereka gue disini belajar menuntut ilmu susah payah mereka demi melihat gue pakai toga, yang ada malah gue tidur-tiduran dikostan.

Entahlah, jika kalian bertanya tentang cita-cita ku, mungkin udah ditelan bumi kali. Cita-cita ku adalah menjadi pegawai di salah satu perusahaan ternama, meraih posisi tinggi, dan hidup nyaman. Namun, persetan dengan segala mimpi itu semuanya tidak akan pernah tercapai jika aku terus-terusan seperti ini.

Hal yang palling gue sedihin di sini adalah tentang aku yang selamanya akan menjadi pecundang.
5/4/2019

.

Wundt’s Theories
Wundt mengajukan teori tiga dimensi perasaan dimana ekuilibrium atau keseimbangan antara kesenangan-ketidak senangan, ketegangan-relaksasi dakegairahan-depresi mengisi dimensi bebas dan berbeda dari perasaan.

Dalam cerita ini aku menduga terjadinya wundt’s theories pada seorang kawan ku ini, dia menginginkan perubahan namun yang terjadi adalah sebaliknya. Dia mencoba keluar dari zona nyaman nya namun justru terjebak lebih dalam.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s