Tentang kamu sebagai tempat paling nyaman
Entah mengapa, alam semesta seperti membuat pernyataan bahwa kita sebaiknya bersama. Berangkat dari sebuah masa lalu tentang hubungan yang sama, kita dipertemukan dalam penuh ketakdiran.
Kau bagai sebuah lantunan nada yang sopan memasuki telinga, begitu tenang dan santun berirama. Bersamamu aku menemukan arti sebuah kenyamanan hingga tanpa sadar aku memasuki fase: Tidak ingin kehilanganmu.
Terkadang kau tidak hanya menjadi telinga yang baik untukku, tapi juga kasur yang empuk dari lelahnya duniaku. Kau menjadi batang pohong dengan daun-daun yang lebat memburu ranting memberikan sensasi sejuk untuk aku yang bersandar di bahumu. Menjadi payung paling teduh dikala sendu menerpaku, menjadi kain sabuk penghapus jejak airmata di pipiku. Kau adalah apa yang segala terlarang seperti narkotika dan obat-obatan terlarang, aku sebagai pengkonsumsi untuk itu, kau berubah menjadi candu dan aku tidak ingin jauh darimu.
Senyum yang kau lukis menjadi pelengkap indahnya ciptaan Tuhan yang dianugerahkan kepadamu, ketika kau tersenyum begitu manis yang kurasa. Melihatmu tersenyum, seperti kau telah mengangkat satu beban hidup yang menggunung di pundakku. Dengan senyum itu, menjadi alasan untukku menjadi pribadi yang lebih baik lagi berusaha sesusah mungkin untuk akhirnya menjadi kebanggaan menghampirimu atasku.
Di suatu malam yang dingin, kau menghangatiku dengan dekapanmu. Pelukan pertama kali darimu untukku, saat itu aku tidak ingin dunia berputar, aku ingin waktu berhenti untuk waktu itu saja. Bersamamu aku merasa duniaku kuat, semesta mendukung kita, tatkala seluruh umat menjadi musuhku asalkan ada kamu, aku tak apa.
Setiap hari Rabu 22.00 WIB