Tentang kita
Pertama kali
Lewat malam yang merambah setiap inchi penglihatan kau hadir berada di teras sebuah toko kelontong sambil memegang sebuah botol minuman menatapku dengan sendu yang mendalam, menarikku tanpa menyentuhku.
Seperti sebuah rencana kita dipertemukan setelah masing-masing kita menyelesaikan sesuatu masalah hubungan yang rumit. Kita yang sama-sama terjebak dalam masa lalu membuat kita yang sekarang lebih berhati-hati menjatuhkan hati, justru garis takdir kita bertemu tanpa sengaja bak adegan sebuah acara tv.
Mata kita saling beradu, ada medan magnet yang berkelit bersama rasa penasaran diantara kita. Siapakah engkau gerangan, dan pertanyaan yang sama kau lemparkan ke arahku. Itu adalah awal pertemuan kita, bermula ketidak kenalan sama sekali, menjadi sangat kenal dan nyaman, lalu kembali lagi menjadi asing.
Aku berdiri tepat di hadapanmu, tanpa ragu mengulurkan sebuah tangan dengan harap cemas semoga tangan yang terulur tidak terhempas akibat ketidak pedulianmu. Ekspektasiku patah, kau menggenggam tanganku begitu halus dipenuhi sopan santun.
Kita menatap ke arah langit yang terlihat gemas karena dikemas dengan gemintang yang bergantian menimbulkan cahayanya, terpantul bersama bulan terpapar ke mata mu, syahdu; begitu menenangkan.
Di dekatmu, aku seperti berada di dekat tiang tower milik salah satu provider dengan tangguhnya sinyal yang muncul. Berbicara denganmu aku merasa kau lebih sekedar dari teman bicara, telinga yang baik untuk orang sepertiku, bersamamu kupikir dunia begitu indah untuk kita berdua ternyata aku salah, saat kenangan nostalgia kembali datang aku hanya merasa sebaiknya sadar bahwa semua ini adalah kenangan, tidak lebih.
Setiap hari Rabu pukul 22.00 WIB.