Yerkes-Dodson law

Tak ada ujian paling sulit dalam dunia percintaan selain menjalankan hubungan tanpa direstui.

Jangan suruh ku untuk berusaha, aku telah menyerah. Setiap kali aku datang kerumahnya maka muka tidak sukalah yang dipasang Ibunya. Ku bawakan oleh-oleh setiap kepulanganku ke sebuah tempat maka setiap itu juga dia menolak atau pura-pura menerima namun tak tau dicampakkan tak tau kemana.

Ingin sekali aku menangis mencurhatkan perasaan ku ke kekasihku. Dia lah yang selalu menyemangati ku agar tetap di sisinya, beberapa kali ingin ku egois menyatakan kepada mereka ini adalah urusan percintaan ku dengan anaknya. Kebahagiaan ada pada tangan kami bukan pada pilihannya.

Seorang wanita yang tak ingin ku sebut namanya masih menjadi primadona di hati ibunya, dia lah mantan kekasihku. Wanita langsing bergelimang harta, tak terhitung banyak ladang milik ayah nya namun segitu banyak juga mantan dirinya. Sudahlah, aku tak mau menceritakan dirinya lebih dari ini.

Kepada calon ibu mertuaku, nenek dari anak-anakku nanti jika aku masih kurang di mata mu, ijinkan aku belajar menjadi pendamping yang baik untuk anakmu. Ku pastikan dia takkan menggantikan posisi teratas di hatinya dengan ku. Kau tetaplah prioritas utamanya dalam mengambil sebuah keputusan.

Bu, ijinkanlah kami.

5/4/2019

.

.

Yerkes-Dodson law

Merupakan pernyataan hubungan antara tingkat pembangkit atau arousal dan kualitas kinerja yang diformulasikan pada tahun 1908. Ada tingkat optimal dari arousal (motivasi dan kecemasan) untuk tugas-tugas dimana level arousal sedang memfasilitasi pemecahan masalah.

Dalam cerita ini, aku menggambarkan cerita seorang teman yang tak direstui hubungannya. Sang “Aku,” merasa cemas, merasa takut, namun di sisi lain ada sumber semangat yang mengikis sedikit demi sedikit rasa kecewanya yang akan mendatanginya yaitu; Kekasihnya. Saya sebagai penulis mengajak siapapun yang sedang mengalami hal yang sama seperti curhatan di atas semoga diberi kemudahan dalam urusannya. Aamiin.