Kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk jujur atas semuanya yang telah terjadi.
Perihal tentangmu, aku ingin berterimakasih. Luka yang pernah kau lukiskan kini tergambar jelas di mataku yang sembab.
Kau mengajarkanku arti hidup tatkala apa yang ingin kita mau tak selamanya akan terwujud dan apa yang kita ingin belum tentu yang terbaik.
Kau seperti menari meliuk-liuk di atas telapak tanganku, begitu lucu ingin kudekap tapi tak bisa ku genggam.
Kau pergi dikala aku begitu menyayangimu, memupuk rindu, mengabdi kabar. Lalu kau menghilang bak tulisan di pinggir pantai yang tergerus ombak.
Kau menaruh kenang dalam bayang yang tak lekang, kenang yang nantinya bermuara pada kata: Temu. Namun sulit untuk bersua untuk berjumpa.
Jikalau ada yang menggangguku pasti kau telah hadir dalam ingatanku, dengan sopan kuarahkan imajinasi itu ke arah pintu keluar lalu ada yang merasa tak rela. Akhirnya aku menemukan cara menghilangkanmu dariku, menjauhkanmu dari ingatanku, dengan cara menghanyutkan memori tentangmu bersama air bah yang membanjiri pipiku lalu dia menghilang bersama bulir yang merekah.
Dan setelahnya aku tersadar, airmataku tak pantas kujatuhkan untuk orang sepertimu.
Kau memberiku pelajaran paling penting yang harus dimiliki setiap insan manusia agar hidupnya kuat, ilmu tersebut adalah: Meng-Ikhlaskan.
Dan, terimakasih untuk itu.
Hadir setiap hari rabu pukul 22.00 wib.
Mantap gan postingannya. Salam kenal sahabat 🤝
SukaSuka
Okey
SukaSuka