Mungkin sudah saatnya aku istirahat, mengingatmu terlalu lama membuatku sakit. Aku mencintai mu terlalu dalam hingga sulit untuk bangkit. Saat aku percaya hanya tanganmu yang bisa membuatku bangkit saat itu juga aku tersadar tangan mu sudah terikat dengan pria lain.
Cerita ini sudah berakhir, namun kenangan kita akan tetap mengalir menuju hilir bernama lirih.
Para sahabat menyemangati agar menyegerakan gerakan move on. Tapi bagaimana bisa aku move on jika aku membuka media sosial yang ada hanya ingin menyapamu yang juga lagi on. Hanya media sosial yang menghubungkan kita sekarang, foto-foto di instagram yang bisa meyakinkanku bahwa kau baik-baik saja. Hanya aku, aku yang akan sakit bila tidak tau kabar mu hari ini.
Aku ingin melupakanmu, ingin sekali rasanya.
Aku coba meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja, tanpa dia hidup terus berlanjut. Bodoh bila aku tetap menunggunya. Sadarlah, dia itu pengkhianat, dia itu penjahat, dia itu yang talah membuat hatimu patah, dia itu, dia itu, dia itu, dia itu, dan dia itu….
Sekarang aku akan melupakan, kali ini benar-benar melupakan mu. Aku akan mencari hati yang baru, bukankah seperti itu obat dari patah hati: Mencari hati yang baru. Ketika aku sudah mendapatkan yang baru akan ku balas semua perbuatan mu. Akan ku kirim setiap hari foto mesra kami berdua di media sosial agar kau tau. Tau bahwa kau masih tetap menjadi alasan setiap perjalananku dan tau bahwa aku masih mengemis perhatian mu.
Aku memaki diri ku sendiri, GOBLOK!
Di depan cermin ini hanya ada terlihat bayangan orang yang tidak nyata, hidup di dalam kenangan masa lampau. Menyendiri memaki sendiri, menari dalam lantunan nada sunyi. Merintih dalam hati yang pedih.
Akan ku coba, sedikit demi sedikit lama-lama turun dari bukit. Bukit yang tersusun dari kumpulan memori yang tingginya telah menyentuh langit.
4/29/2019
.
.
Jouska altschmerz(n) JouskaKondisi ketika kita berbicara dengan diri kita sendiri di dalam pikiran
kita dan tentu saja hanya kita yang mengetahuinya.
(n) Altschmerz
Kekhawatiran yang terlalu hingga membuat tertarik tapi kita terus mengkhawatirkan.Cerita ini bercerita tentang orang yang ingin melupakan kekasihnya, berdebat pada diri sendiri namun yang dia lakukan hanya memperburuk kondisinya, gitu.