Delusi media sosial

Apa yang lebih mendorong untuk berbuat lebih selain doping terhadap rindu.

R. I. N. D. U. Lima huruf sederhana pembentuk tingkah laku tak karuan, menembus batas hidup. Melakukan tak seharusnya dilakukan, mencintai orang yang tak boleh dicintai.

Aku merindukan mu dengan keterlaluan, tingkat rindu paling tinggi yang dimiliki seseorang perindu yang tak mampu memiliki adalah menjadi orang pertama yang melihat kabar mu di media sosial. Setelahnya, akan senyum-senyum. Jika foto akan dicapture, jika suara akan disave, jika video akan membekas, jika kau jadi milikku, kamu mau tidak?

Lama aku berada diberanda sosial media milikmu. Lama-lama menjadi candu, tak mau lepas, dan terus menerus. Apakah ini jenis narkoba terbaru?

Aku tak bisa terus seperti ini, tak mampu berdiri sendiri, tak hidup jika tak melihatmu, tak sehat jika tak bersamamu.

Aku pernah merajut angan, imajinasiku melayang di pelukan para bintang. Cahayanya terang membuat mata kadang menyipit namun tetap jelas. Tergambar akan masa depan, namun malam berlalu memudarkan cahaya pantulan dari bintang menjelang kedatangan mentari.

Dia datang merebut mu.

Nasib anganku bagaimana? Mimpiku terlalu indah, aku menyesal memimpikan nya. Mimpi ku berada di surga bersama mu, tapi kau sudah tidak ada. Dipaksa hilang dari ku.

Aku bagaimana?

Rasanya seperti ada duri yang menancap di daging manusia yang ditusuk dengan sangat cepat setelah dalam lalu dicabut dengan keadaan sadar, tak ayal darah mengucur. Membasahi pakaian yang dipakai. Terkulai lemas, lalu mati dalam angan tak sampai.

Aku terjebak dalam delusi ku sendiri, menciptakan imajinasi bahwa kau akan ku per-istri. Hidup di rumah sederhana bersama dua anak, yang satu laki-laki dan satu lagi perempuan. Anak laki-laki kita bernama putra dan anak perempuan kita bernama putri, kenapa putra-putri? Karena ibunya adalah ratu penguasa kehangatan antar dua benua hati yang membeku.

Sekalipun sekarang kita tidak bersama, kelak dengan siapapun aku menjalin rumah tangga tetap ku berikan nama anak laki-laki bernama putra dan anak perempuan bernama putri, alasannya? Karena aku telah pernah bersama ratu yang menjadi penguasa memori di masa lalu.

Bolehkan? Aku tidak melupakan masa lalu.

.

.

.

.

.

.

Delusi:
Salah satu jenis gangguan mental serius yang dikenal dengan istilah psikosis. Pskosis ditandai dengan ketidaksinambungan antara pemikiran, imajinasi dan emosi, dengan realitas yang sebenernya. Orang yang mengalami delusi seringkali memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataaan.

Media sosial:
Tempat daring untuk saling membagikan informasi terkini.

Kisah ini bercerita tentang seseorang yang sekarang hanya bisa mendapatkan kabar wanitanya hanya melalui media sosial. Tidak sadar dia berimajinasi namun tak sampai, delusi menghampirinya membentuk mimpi yang selamanya hanya akan menjadi mimpi tanpa pintu kenyataan.