Ketika baru saja patah hati

Menangislah jika kau ingin,
Bersendulah hingga hatimu sembuh,
Hujan hanya turun ketika awan sudah tak mampu menampung berat air
Bercucuran dari atas hingga puas ke bumi.

Kau baru saja patah hati
Tersakiti meringis kenyataan.
Kenyataan bahwa kau sudah patah hati
Dan dia tidak akan kembali.

Rebahkan dirimu pada malam yang sejuk
Tarik selimut mu agar tubuhmu hangat
Berdoalah sebelum kau akhirnya terlelap
Karena esok hari, semuanya tidak akan lagi sama

Tak akan ada lagi ucapan selamat pagi,
Tak akan ada lagi kalimat sayang yang menemani,
Tak akan ada lagi wajah ngambek yang semakin manis,
Semuanya telah selesai, bersama kenangan yang menjadi memori.
5/14/2019


Latar belakang:
Puisi ini sengaja aku buat untuk seseorang yang aku kenal yang tanpa sengaja terdengar oleh telingaku bahwa dia telah putus dengan pacarnya. Dalam diam namun tau, aku menangkap ia telah mencurahkan air dari matanya, aku terenyuh tanpa sadar tangan ku menulis puisi ini dan ku bacakan lewat media sosial lain agar dia juga tau bahwa patah hati dan menangis adalah hal yang biasa. Termasuk laki-laki.

2 tanggapan untuk “Puisi #1

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s