Untuk apa kita mengingat-ngingat kembali? Yang lalu biarlah berlalu, sekarang buka lembaran baru. Menurutku tidak begitu. Kenangan ada buat dikenang, belajar dari artinya kegagalan, hiburan untuk kalian yang telah menggagalkan.
Kenangan adalah kebalikan, semakin kita coba melupakan justru semakin ingat. Semakin kita ingat, semakin kita merasa orang paling sial sedunia. Selalu seperti itu, ingin melupakan justru semakin ingat, jika diingat bagaimana caranya aku melupakan?
Satu per satu teman mengenalkan seorang wanita, dan satu persatu akhirnya tak terhitung aku menolak untuk jatuh cinta. Ada yang pas, ternyata kita beda kelas. Ada yang baik, eh ternyata dibelakangnya kebalik. Ada yang mirip dengan mu, mulai dari caranya memanggil, cara dia merangkul tanganku, mengobrol denganku tapi aku menolak. Masa sih aku harus memilih dia? Jika mirip denganmu kita bakal tau ujungnya seperti apa, ditinggalkan, disakiti, dan hanya kekecewaan yang akan ku dapat.
Kita pernah melihat senja yang sama, hangatnya dikali dua, dari sinarnya mentari, dan pelukanmu yang memeluk diri ini. Tidakkah kau pikir itu romantis? Pastilah sangat romantis, jika tidak bagaimana mungkin senyum itu merekah indah seolah-olah itu adalah senyum terbaik yang kau punya ketika kau dipeluk oleh kekasih barumu.
Aku berada diambang kebingungan, mana yang seharusnya aku benci di sini, dirimu yang meninggalkanku, kekasihmu yang merebut kekasihku, atau aku membenci diriku sendiri karena telah menjadi seorang yang pembenci?
Belajar mengikhlaskan bukan perkara mudah, saran seorang kawan bahwa mengijinkan hati untuk menikmati luka ada benarnya, beliau menambahkan “Yang kau pikir telah berkelana kesana-kemari dalam misi pencarian kenyataanya adalah bahwa kau hanya berdiri di tempat, kawan. Kau mungkin telah kehilangan, tapi kau masih mampu melangkah.”
“Sekarang apa yang harus aku lakukan?”
“Temui dirinya, katakan yang sebenarnya bahwa kau masih mencintainya, menyayanginya, tapi memaksakan kehendak untuk bersama justru hanya membawa luka. Ya sudah, biarkan saja seperti ini. Kita tak perlu saling ganggu lagi dan biarkan waktu yang akan mengobati.”
4/19/2019
Akur: restart! Kalau boleh saran, jika tak sengaja bertemu, sapa baik-baik, salami (salaman biasa maksudnya), lalu selesai (tak perlu ngobrol). Kurang-lebih ini cara bermartabat untuk komitmen ‘dadah mantan’. 🙂
SukaSuka
Mantuy boskuy
SukaSuka
Mengena 💔
SukaSuka
Kamu suka gitu deh
SukaSuka