Ingat gak dulu kita pernah bersama, di sebuah tempat bernama memori aku menggenggam tanganmu, mencubit pipimu dan melepas kacamatamu. Kau menatap tak suka yang malah terlihat manis untukku. Kemudian kita berpisah meninggalkan titik-titik kenangan dalam rindu. Rindu yang dalam. Rindu yang dalam tanpa diakhiri kalimat sekali, karena rinduku itu abadi.
Aku berdoa semoga kita akan baik-baik saja. Kaulah yang mengajarkan ku tentang sesuatu yang lebih candu dari sebuah zat adiktif yaitu kecup sambil mengatakan aku cinta padamu. Kita selalu berbagi tugas, tugasmu adalah menceritakan hari-harimu dan tugas ku adalah mengubah tangismu menjadi tawa untukku. Biarkan ini menjadi sebuah memori untuk kita kenang bersama. Kalau kau lupa, aku siap mengingatkan mu setiap detail detik kita.
Banyak hal yang tersirat namun tak mampu kita surat seperti sebuah pesan yang tak tersampaikan membuat tunggu dan rindu tak tertahan.
Sebelum kita dekat kita hanyalah dua orang teman. lalu menjadi sejoli yang dekat kemudiannya berpisah. Perpisahan menjadikan kita lebih dewasa, lama-kelaman menjadi biasa. dari luar terlihat kuat namun banyak yang terpendam dari di dalam.
Takdir menuntun kita untuk tidak bersama lagi, berdua kita hanya akan merasakan tak enak. Berdua kita hanya akan merasakan pahit, berdua kita hanya akan merasakan emosi yang semakin panas. Cermati kalimat-kalimat ku, kita sudah bagaikan kopi yang baru di seduh, yang ampasnya masih berenang-renang seperti cinta kita yang awalnya indah untuk dikenang namun lama kelamaan mengendap tak kelihatan.
Berat rasanya menulis kalimat-kalimat tentang kita berdua.
Ketika aku menuliskan sebuah puisi untukmu lalu terdengar manis, itu bukan karena kata-katanya yang terdengar cantik tapi karena saat menulisnya puisi itu adalah kamu dan kamu selalu indah untuk di tulis.
Dari awal, aku hanya ingin mengingat kembali kisah dan cerita lama, bisa dibilang aku rindu. Menulusuri jalan cerita cinta kita yang tidak semulus aspal yang baru jadi namun disitulah daya tariknya. Biarkan aku menjadi pengguna jalan dan mengendarai memori kita, jika kau mau ikut, boleh saja. Akan ku tuntun kembali kau kemasa indah saat kita bersama.
4/17/2019