Tak lagi sama.
Silahkan buat aku rindu, buat aku tak mampu bisa hidup tanpa mu. Kalau kau memang bisa buat aku seperti itu. Aku senang.
Kadang ingin ku tanya kabarmu, tapi aku tak mau mengganggu. Aku tau kamu sibuk, begitu juga dengan ku. Dunia kita berbeda, kau merindukan mentari berwarna kuning, aku menunggu bulan berwarna putih ditemani bintang-bintang.
Selamat pagi, dua kata dari mu yang membuat pagi ku melupakan kejadian kemarin. Kejadian yang membuat ku suntuk, kejadian yang membuat ku ingin sekali bermalas-malasan pagi ini. Tapi itu dulu, ketika bunga baru mekar ditempatnya yang sekarang layu karena waktu yang berkehendak.
Hari ini juga, tak ku temukan senyum manis penyemangat ku. Ku bertanya pada langit, mau kah kau tunjukkan langit sore yang indah hari ini, langit tak menjawab. Aku sedih, kenapa aku bertanya? mungkin saja ketika langit memperlihat senja, dia bisa tersenyum manis. Meski bukan kearah ku, tapi kearah langit.
Selanjutnya aku akan iri, karena beruntungnya langit memandang kebawah ada dia yang dulu pernah mengisi satu tempat di hati ku.
Jangan cari aku lagi, kata mu. Iya, aku paham. Kita memang sulit untuk bersama. Bukan karena ada perselisihan diantara kita, tapi karena kita tidak saling menemukan arti tempat pulang untuk dirimu dan juga aku.
Kita memang harusnya berpisah, mencari jalan menemukan rumah yang baru. Mencari orang berbagi kisah dengan diri kita masing-masing.
Kamu tetap cantik, kamu tetap baik, kamu tetap sama, mungkin aku nya saja yang berubah.
Jangan permasalahkan, aku tak mau ada air mata mengalir di mochi pipi mu yang sering aku pencet-pencet.
Bagai pelangi setelah hujan, selalu ada hikmah ketika badai datang.
Sekarang, kau sering memamerkan fotomu dengan dirinya. Kau tersenyum bahagia menatapnya, aku berterimakasih kepada orang disamping mu. Sudah menjadi langit yang membuat dia tersenyum. Sekali lagi, meski itu bukan untuk ku…
Ikuti gue di @muhammadrobbyputra silahkan follow jika kalian ingin kehidupan gue selain di blog ini, bye…
Muhammad robby 